[REVIEW] GIZI Cosmetics Super Cream - Secret of Seaweed

Kali ini saya mau review tentang salah produk lokal INDONESIA, yang sudah lama mojok di meja rias saya. Ini adalah salah satu haul saya di bulan JULI, GIZI Super Cream.
Krim ini ramai banget dibahas di Female Daily dan banyak juga dapat respon positif di blog-blog tetangga. Saya yang punya bakat mupeng pun akhirnyya iseng beli juga pas belanja bulanan. Toh harganya murah, cuma sekitar IDR 10.000 jadi kalau 'gagal' nggak akan nangis guling-guling juga hehehe...

Mari lihat penampakannya :

The tiny box :)

Pekejingnya lumayan lah...simpel, mini dan hologram mengkilap gitu. Agak membosankan sih, tapi yah harganya kan cuma sekitar 10.000 sodara-sodara :p
Cuma saya kurang suka sama warnanya, putih + HIJAU. FYI, saya kurang suka warna hijau hahaha. Hijau dan kuning adalah dua warna yang paling bikin mata saya sepet. Ini sih tergantung selera masing-masing ya. Tapi yah berhubung katanya ini menggunakan bahan-bahan alami, terutama RUMPUT LAUT, maka cocok aja sih ya warnanya, hehehe.

Katanya (tertulis di karton box-nya) untuk mencegah pemalsuan, kotak GIZI ini ditingkatkan mutunya dari versi sebelumnya. Kotak yang sekarang menggunakan kertas baru dengan ciri-ciri sebagai berikut : kertas doos jenis CASCOATED warna putih mengkilat+ OPP holo diffraction yang bertuliskan SUPER.

Begitu buka kotaknya, di dalamnya ada satu jar krimnya plus selembar brosur yang menjelaskan tentang fungsi dan proses 'penemuan' krim ini. Konon krim ini sudah diproduksi puluhan tahun (sejak tahun 1972) dan disukai oleh putri keraton (duh maaf saya lupa, kertasnya ilang, jadi lupa nama putrinya siapa) karena manfaatnya yang sangat baik bagi kulit. Bikin ayu alami (katanya).

Pokoknya penjelasan di brosurnya komplet :)

Waktu tutup jar krimnya dibuka, krimnya terlindungi oleh selapis segel plastik berhologram. Canggih juga untuk produk yang harganya yang sangat terjangkau.
Saya kurang suka sama produk yang berbentuk jar. Repot dan kudu dicolek-colek pake tangan, jadi kurang higienis *IMO*.

I'm too lazy to re-write it so please read them on this photo hehe. Ini komposisi, fungsi, no dari BPOM dan berat isinya, 27 gram.

Konon krim ini mengandung bahan-bahan alami ~

Katanya krim ini adalah upgrade-an dari versi sebelumnya (saya kurang tahu soalnya ini baru pertama kali beli >,<). Sebelumnya krim ini hanya mengandung pelembab dan anti aging doang. Yang baru ini sudah ditambahkan whitening dan formulanya dibuat lebih baik dari yang sebelumnya.
Waktu pertama kali buka segel plastik hologramnya dan melongok liat isi jar-nya dari dekat, langsung tercium bau wangi yang agak menyengat. Jujur saya nggak suka sama produk wajah yang wangi-wangi, khususnya untuk produk yang rutin dipake di muka.
Baunya agak nyegrak dan agak 'kuno' -___________-

Bintang utama di krim ini adalah seaweed alias rumput laut yang katanya oke banget buat anti aging.


Krimnya berwarna putih gading, agak kuning. Di box-nya dijelaskan kalau krim ini terbuat dari ramuan alami dan tidak menggunakan bahan pewarna kimia, jadi warnanya dapat bervariasi pada tiap produk. 

Oh ya, di brosurnya dijelaskan kalau mau colek krim ini, pastikan tangan kamu kering sempurna (nggak basah) karena krim ini kaya akan protein jadi kalau kena air, krimnya bisa cepat rusak. 

Tekturnya krimnya matte dan kental/agak pekat. Pas saya colek dan pakai di kulit, agak susah menyerap dengan baik, harus nunggu beberapa lama dulu. 
Selain itu, waktu dipake, krim ini seperti meninggalkan white cast -___- Jadi waktu saya baurkan di muka dan kena rambut-rambut di kening dan alis, rambutnya jadi putih-putih kayak habis kena foundation. Weird. Apakah krim ini kurang halus, makanya jadi hasilnya aneh gitu??? Entahlah, pokoknya kalau pake krim ini fine lines saya jadi nampak banget (putih-putih gitu) dan juga muka saya jadi kayak habis pake bedak.
Muka juga jadi agak lengket, nggak nyaman rasanya. Muka saya jadi putihan gitu sih, tapi kayak pake bedak >,<

Di brosurnya dijelaskan juga kalau pada beberapa orang, krim ini bisa menimbulkan reaksi sedikit gatal-gatal di kulit. Hal tersebut dikatakan wajar, jadi kalau pake terus ada reaksi gatal-gatal, hentikan dulu pemakaian selama sekitar 3 hari terus lanjutkan kembali pemakaian. Kalau gatal-gatal terus, hentikan aja pemakaiannya, artinya nggak cocok sama krim ini.
Anehnya, di kulit saya yang super duper sensitif ini, dia sama sekali nggak bereaksi aneh-aneh. AMAN.
Oya dikatakan juga kalau krim ini bisa jadi day atau night cream. Bisa sebagai alas bedak juga.

Jujur saya kurang sreg sama krim ini. Gara-garanya bukan karena wanginya yang aneh (saya nggak gitu mempersoalkan hal ini), tapi karena teksturnya yang seperti krim pekat dan meninggalkan white cast di kulit (mirip lotion YESTA, hanya lebih pekat dan kurang 'halus'). Saya jadi parno karena dia melesak ke dalam pori-pori saya lebar. Saya parno membayangkan dia terus menempel disana dan menjadi komedo. Ugh.

Satu-satunya yang saya suka saat pake krim ini adalah dia hasilnya matte. 

Akhirnya, setelah beberapa kali pake (sekitar 1 minggu) saya yang merasa parno dia bakal menyumbat pori-pori dan menambah koleksi komedo saya, memutuskan untuk mengubah fungsinya jadi krim lutut dan siku aja. Ngeri membayangkan komedo saya nambah lagi (dan kayaknya emang nambah, whitehead di jidat setelah beberapa malam pake).
Sesekali saya jadiin masker juga, jadi kalo sebelum tidur siang saya pakein di muka agak tebel, dan pas bangun saya bilas sekalian mandi sore. Hasilnya nggak jelek, kulit jadi kenyal dan lembab. Cobain deh :)

Jadi ini hasil kesimpulan saya :

LOVE 

• Cheap. Harganya sekitar IDR 10.000 (harga bisa bervariasi, di Jawa bisa lebih murah).
• Hasilnya matte. 
• Nyarinya gampang, di supermarket dan toko kosmetik banyak. 
• Cukup melembabkan. 
• Menggunakan bahan-bahan alami dan nggak menimbulkan reaksi aneh di kulit saya. 

HATE

•  Wanginya aneh dan agak menyengat. 
• Meninggalkan kesan pake bedak di kulit saya. White cast dan memperjelas fine lines dan nyungsep di pori-pori-pori saya yang segede gaban. 
• Susah meresap. 
• Agak lengket. 
• Kemungkinan bisa menimbulkan komedo untuk pemakaian jangka panjang (iya lho, komedo di jidat kayaknya nambah pas beberapa hari pakai ini jadi krim malam. Duh.)
• Bilangnya mengandung tabir surya, tapi nggak dikasih tahu berapa SPF-nya -____- 
• Saya pakai beberapa hari, nggak kelihatan membantu mengurangi jerawat saya (padahal katanya bisa buat mencegah jerawat). Yang ada malah komedo nambah T.T

Repurchase? NO. 

Ada yang pernah coba juga? Gimana pendapatmu?
Makasih ya udah mampir :*



Raisa Angelin